Malu bila "belum sukses"?

Barusan saya ngobrol di forum (ngobrol), tentang 'banyak' arsitek 'malu' (duh harus pake tanda kutip terus..ha..ha..) bila merasa kurang 'sukses' untuk bercerita permasalahannya, atau tantangan dihadapi...


Yang saya lihat ternyata ada dua jenis. Satu tipe terlalu malu...satu tipe lagi, terlalu percaya diri.

Yang terlalu percaya diri, selama rasa tersebut 'terbukti', dalam arti kata, selalu dapat proyek yang ia inginkan, dan dapat kepercayaan dari klien...maka, teruskan lah rasa percaya diri itu. Bila ada yang mencemoohkan kita, biarkan, toh apa yang kita lakukan, ada yang mengapresiasikannya. Namun, bila kita percaya diri, namun entah bagaimana kita masih juga sulit mendapatkan proyek yang 'baik', berarti, memang ada faktor luar dan dalam yang menghambat karir kita sendiri. Pada kondisi ini, ada baiknya, me-review, rasa 'percaya diri' itu sendiri...apakah valid atau tidak.

Disisi lain, buat arsitek yang 'malu', atau 'minder', karena merasa bahwa kemampuannya tidak setara dengan yang lainnya, jangan pula menutup diri. Arsitektur adalah 'ilmu' yang bisa dipelajari. Masalahnya, apakah kita mau belajar?

Saya tidak pernah malu untuk melihat karya arsitek lain, baik lokal dan luar. Buku arsitek, harus dibedah, benar2 harus dimengerti mengenai detailing dan alasan arsitek menggunakan material tertentu, atau saya 'memberanikan' diri, bertanya dan belajar dari kontraktor. Kontraktor yang baik, dan pernah mengerjakan bangunan dengan arsitek 'hebat', mempunya ilmu yang banyak, ia telah belajar trik2 yang ditularkan oleh arsitek lain.

Dunia kita memang bukan dunia yang menghargai "orang yang berusaha", kita mengganggap dewa/dewi dalam dunia kita, orang2 bergelar "sukses" sangat dipuja bagai pahlawan, dan orang 'nomer dua' atau 'orang muda', atau 'rookie' dianggap tidak punya harapan.

Jangan minder, semua arsitek 'hebat' tersebut, pasti ada awalnya. Awal ketika ia mulai bekerja dengan orang lain, awal ia tidak mengerti bagaimana struktur dibuat, awal ketika ia bingung menghadapi klien rewel...semua orang ada awalnya.

Spiderman awalnya juga gak ngerti cara loncat ke gedung, Batman awalnya gak punya peralatan canggih, Luke Skywalker belum bisa pake lightsaber...yang dari lahir sudah jago nyanyi cuman Michael Jackson saja. Ya, itu beda lah.

Semoga ngerti maksudnya..

;-)


Facebook Update!

sekarang sudah bisa add di


www.facebook.com/99untukarsitek

enjoy!

99 Untuk Arsitek @ Facebook!

saya lihat, Facebook memang benar2 sangat aktif (dan reaktif) mungkin kita lebih cocok ngobrol disana kali ya..so....go ahead! add


"99untukarsitek@gmail.com" di Facebook..

Buku ini berisi tulisan yang bukan 'aturan' atau 'anjuran' baku, isinya bisa diartikan macam2 dan dari segala sudut pandang. Kita boleh, Setuju, Tidak Setuju, atau memiliki pandangan lainnya. Kita harap bahas bersama, dan memberikan pencerahan bersama. Tentu dengan prinsip saling menghargai pendapat, dan perbedaan.

Semakin kita aktif, semakin kita ditantang untuk belajar dan berpikir terbuka.

Go Ahead. Be Provoked.

Team Sukses 1st Meeting














Team Penyusun (dari kiri-kanan)
- Arianti Darmawan
- Doddy Agungpamuji
- Doni Priambodo
- Raul Renanda
- Ajeng R. Pitakasari

First meet dan saling 'tanda tangan' bukunya...

Doain lancar ya..

Raul Renanda

Website.

The Show Must Go On.


Diluar dugaan buku sudah masuk toko buku lebih cepat dari yang saya perkirakan. Sementara website belum siap. Weekend ini saya fokus untuk beresin website. Masih jauh dari sempurna. Namun 'berfungsi'.

Yang terpenting adalah "forum" yang ada di menu "ngobrol", agar kita bisa buat suasana menjadi akrab dan uneg-uneg tersalurkan.

Welcome and, ehm, sorry kalo masih belum sempurna.

Cheers!

Toko Buku

Minggu ini saya sudah melihat buku ini terpajang di Gramedia Pondok Indah Mall, semoga pelan-pelan sudah tersebar.

First Post.

Hari ini, 6 September 2009


ini 'blog' mengenai isi dari buku 99 Untuk Arsitek. Pada tanggal 25 Oktober 2007, saya memutuskan untuk membuat blog yang berjudul "untuk arsitek". Yang isinya segala uneg-uneg, atau pengalaman pribadi saya selama ini berprofesi di bidang desain gedung dan rumah tinggal. Banyak cerita dan tantangan yang saya hadapi, dan saya pun merasa, ternyata saya tidak sendiri. Banyak teman-teman seprofesi, atau mahasiswa bercerita kepada saya, tentang problema atau tantangan yang mereka hadapi. Maka, blog itu, saya buat.

Posting terakhir pada tanggal 5 Desember 2007.

Dari situ, saya sengaja menghentikan posting-posting saya, agar bisa lebih fokus kepada 'proyek' buku ini. Ini buku pertama, dan saya, tidak tahu segala hal tentang buku, baik masalah membaca buku, menulis buku, mendesain buku, dan berbisnis buku. Yang ada hanyalah intuisi.

Saya harus membuat buku. Just do it. Don't think.

Diperjalanan banyak hal yang membuat saya ragu, dan tantangan dari bermacam hal, tapi saya tetap melakukannya. Bila ada yang masukan yang mendukung, saya bertambah semangat. Bila ada masukan yang 'pedas' saya mendengarkannya.

Pada saat ini, posisi buku dalam tahap cek final sebelum 'naik cetak'. Dan sampai saat ini, saya masih tidak yakin, atau percaya, buku ini akan benar-benar diluncurkan dalam kurun beberapa minggu lagi. Untuk berharap pun, rasanya sulit.

Blog ini, akan memunculkan isi dari buku ini, secara berkala. Untuk kita baca, untuk kita bahas.

Isi dari buku ini, adalah tulisan ringan. Kita bisa setuju, kita bisa mempertanyakannya, kita bisa berbeda pendapat. Yang terpenting, kita punya perhatian yang sama, dan tantangan yang sama, dan yang paling mendasar, kita tidak sendiri.

Cheers,

Raul Renanda